17.39
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,
Untuk melengkapi materi - materi yang belum tercukupi dalam pertemuan di kelas, maka pengajar mencoba
mengupayakannya melalui media ini. Diharapkan rekan - rekan mahasiswa dapat memperoleh materi
perkuliahan saat tidak terjadi pertemuan dikelas. Semoga ini dapat menjadi sarana pendukung kegiatan belajar mengajar agar dicapai tujuan dari masing-masing mata kuliah. Semoga Allah Jalla wa'Ala memudahkan urusan baik kita semua. Aamiin.
15.53

Ujian Akhir Semester Genap TA 2009- 2010

STT WASTUKANCANA, PURWAKARTA

Mata Kuliah / Kode / SKS

:

Sistem Digital /IF-125 /2

Program Studi

:

Teknik Informatika

Tanggal / Waktu

:

Juni 2010 / 120 menit

Sifat

:

Tutup Buku

Dosen

:

Minarto, ST

1. Konversikan :

a. DF6C (16) = ? (2)

b. 1101 1011(2) = ? (8).

c. 217, 1464375(10 ) = ? (2)

d. 5293(10) = ? (BCD)

2. Buatlah Enkoder & Dekoder saat aktif 171 (10) ! ( Gambar rangkaian digitalnya )

3. Selesaikan soal - soal biner berikut, ( dengan tahapan- tahapan penyelesaian )

a.

b.

1

0

1

1

1

1

0

1

1

1

0

0

1

0

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

+

1

0

1

1

1

1

0

1

-

c.

d.

1

0

1

1

1

1

0

1

1

1

0

0

1

0

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

-

1

0

1

1

1

1

0

1

x


e. 11000111111 (2) : 1101 (2) = ?(2)

4. Buatlah Multiplekser dengan 4 selektor data dengan kondisi data ke 11 ( Input 10)

dikeluarkan !

5. Buat gambar digital dan tabel kebenaran untuk Y = (( C.A) + (B+C ).D’) Ã… ( D.A. B)

6. Buatlah suatu register pencacah 4 bit dengan menggunakan D Flip Flop !

*Keterangan : tanda ' artinya NOT

15.31

SAP Dan Materi Perkuliahan Semester Genap

Ini adalah Materi Perkuliahan untuk mahasiswa di STT Wastukancana Purwakarta,
STT Texmaco Karawang, Universitas Purwakarta...........
10.09
Satuan Acara Perkuliahan, Dasar Konversi Energi Listrik , 3 SKS, 120 menit
POKOK BAHASANMATERI / TUJUAN INSTRUKSIONAL
Magnetik & Elektromagnetik
1. Fluks, Densitas, Gaya Gerak Magnet, Intensitas, Permeabilitas, Material Magnetik
2. Rangkaian Magnetik, Reluktansi, Arus, Lilitan, Kurva Magnetisasi.
" Mahasiswa memahami karakteristik magnet, hubungan kemagnetan dengani listrik ".
Induksi Elektromagnetik1. Hubungan antara kelistrikan dengan sifat sifat kemagnetan. (lanjutan )
2. Pembangkitan GGL, Arus Induksi, Hukum Faraday dan Lenz.
3. Induksi Elektromagnetik statis dan dinamis.
" Mahasiswa memahami induksi oleh magnet dari listrikyang menjadi tahapan pengonversian energi "
Konversi Energi1 . Konversi - konversi energi : panas, kimia, mekanik menjadi energi listrik. ( Termionik, Thermoelectric, Accu, Sel surya, Generator )
" Mahasiswa memahami beragam konversi konvensional "

09.57
Satuan Acara Perkuliahan, SISTEM DIGITAL ( IF 125 ), 2 SKS, 80 menit
POKOK BAHASANMATERI / TUJUAN INSTRUKSIONAL
Sistem Bilangan & Pengodean
1. Konversi Bilangan : Biner, Oktal, Desimal, Heksadesimal.
2. Sistem Pengodean : ASCII & Gray
" Mahasiswa dapat melakukan konversi antar sistem bilangan dan
memahami konsep pengodean "
Gerbang Logika1. Gerbang Logika : AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR
2. Rangkaian, Aljabar Boole, Tabel Kebenaran
" Mahasiswa memahami karakteristik gerbang-gerbang logika,
dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel
Kebenaran "
Rangkaian Kombinasional1 . Rangkaian dengan beragam gerbang logika
2. Aljabar Boole , Tabel Kebenaran dari rangkaian kombinasional.
3. Penyederhanaan rangkaian dan Boolean menggunakan Peta Karnough.
" Mahasiswa memahami rangkaian yang terdiri dari berbagai gerbang dan menuliskan persamaan Boole dengan ringkas "
Rangkaian Sekwensial
1. Flip-flop: RS, D, J-K & CLOCK
" Mahasiswa memahami rangkaian elemen-elemen memori yang dibangun dari gerbang-gerbang logika, mengexpresikan dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel Kebenaran dan mengenal pendetak (CLOCK) "
Aplikasi- Aplikasi
1. ALU ; Unit Logika Aritmatika : Half & Full Adder, Substraction.
2. Enkoder & Dekoder.
3. Mux & de MUX ; Multiplekser & de Multiplekser.
4. Register : Geser , Counter.
5. Rangkaian terpadu : IC TTL & C-MOS
" Mahasiswa memahami rangkaian untuk penggunaan aritmatika, konversi, jaringan, pencacah dan memori "



00.41
08.37


Satuan Acara Perkuliahan, SISTEM DIGITAL ( IF 125 ), 2 SKS, 80 menit
POKOK BAHASANMATERI / TUJUAN INSTRUKSIONAL


Sistem Bilangan & Pengodean
1. Konversi Bilangan : Biner, Oktal, Desimal, Heksadesimal.
2. Sistem Pengodean : ASCII & Gray
" Mahasiswa dapat melakukan konversi antar sistem bilangan dan
memahami konsep pengodean "
Gerbang Logika1. Gerbang Logika : AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR
2. Rangkaian, Aljabar Boole, Tabel Kebenaran
" Mahasiswa memahami karakteristik gerbang-gerbang logika,
dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel
Kebenaran "
Rangkaian Kombinasional1 . Rangkaian dengan beragam gerbang logika
2. Aljabar Boole , Tabel Kebenaran dari rangkaian kombinasional.
3. Penyederhanaan rangkaian dan Boolean menggunakan Peta Karnough.
" Mahasiswa memahami rangkaian yang terdiri dari berbagai gerbang dan menuliskan persamaan Boole dengan ringkas "
Rangkaian Sekwensial
1. Flip-flop: RS, D, J-K & CLOCK
" Mahasiswa memahami rangkaian elemen-elemen memori yang dibangun dari gerbang-gerbang logika, mengexpresikan dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel Kebenaran dan mengenal pendetak (CLOCK) "
Aplikasi- Aplikasi
1. ALU ; Unit Logika Aritmatika : Half & Full Adder, Substraction.
2. Enkoder & Dekoder.
3. Mux & de MUX ; Multiplekser & de Multiplekser.
4. Register : Geser , Counter.
5. Rangkaian terpadu : IC TTL & C-MOS
" Mahasiswa memahami rangkaian untuk penggunaan aritmatika, konversi, jaringan, pencacah dan memori "














04.20

1

Sistem Bilangan

Dan

Pengkodean

1. Sistem Bilangan

Rangkaian digital merupakan dasar pada desain suatu sistem komputer dan banyak digunakan sistem kontrol otomasi di perindustrian. Dengan teknik digital dan pengembangan teknologinya maka penggunaanya juga meluas ke berbagai bidang di kehidupan manusia.

Bilangan desimal adalah suatu sistem bilangan yang akrab dengan manusia. Tapi komputer hanya dapat mengolah bilangan – bilangan biner, yang kemudian menjadi tidak ada bedanya dengan digital, hanya mengenal bilangan 1 dan 0 saja. Komputer juga menggunakan sitem bilangan yang lain yang tidak akrab dipergunakan manusia.

Berikut adalah tabel sistem bilangan yang pernah diketahui. Sistem bilangan yang diikuti keterangan dalam kurung menjadi kajian modul mata kuliah ini.

Sistem Bilangan

Radiks

Digit Mutlak

Binary ( BINER )

2

01

Ternary

3

012

Quarternary

4

0123

Quinary

5

01234

Senary

6

012345

Septenary

7

0123456

Octenary ( OCTAL )

8

01234567

Nonary

9

012345678

Denary ( DECIMAL )

10

0123456789

Undenary

11

0123456789A

Duodenary

12

0123456789AB

Tradenary

13

0123456789ABC

Quatuordenary

14

0123456789ABCD

Quidenary

15

0123456789ABCDE

Hexadenary ( HEXADECIMAL )

16

0123456789ABCDEF

Beberapa ketidak sesuaian penetapan sistem bilangan dengan urutan bulan pada kalen-der masehi.

Septenary = 7 → September bulan ke 9, bukan bulan ke 7 ?

Octenary = 8 → Oktober bulan ke 10, bukan bulan ke 8 ?

Denary = 10 → Desember bulan ke 12, bukan bulan ke 10 ?

( Ada sukarelawan yang menjelaskan ini ? )

1.1. Bilangan Desimal , basis 10

Bilangan Desimal merupakan bilangan berbasis ( ber - radiks, ber - ordo )10. Dapat ditulis dengan bilangan desimal x ( 10 ). Artinya mempunyai deret bilangan dengan sepuluh bilangan di setiap tingkatannya. Misalnya tingkatan terendah ( satuan ) deretannya adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ( 10 bilangan ), tingkatan selanjutnya ( puluhan ) 10, 11, 12, 13, 14, ,15, 16, 17, 18, 19 ( 10 bilangan ) dan seterusnya.

Untuk itu berlaku deret / bobot kepangkatan seperti pada tampilan berikut ini

10 n

. . .

10 3

10 2

10 1

10 0

10 -1

10 -2

10 -3

. . .

10 -n

Integer ( bilangan bulat desimal )

Pecahan

10 0 = 1

10 1 = 10

10 2 = 100

10 3 = 1000 dan seterusnya

10 -1 = 0. 1

10 -2 = 0. 01

10 -3 = 0. 001

dan seterusnya

Contoh : Suatu bilangan Desimal 4 digit 4735 ( dibaca : “ empat ribu tujuh ratus tiga puluh lima “ ) direpresentasi ulang ke dalam sistem bilangan Desimal lagi.

Maka setiap posisi digitnya direpresentasi sesuai bobot kepangkatannya, seperti yang terlihat berikut ini,

Arah baca

4

7

3

5 (10)

5 X 10 º =

5

3 X 10 ¹ =

30

7 X 10 ² =

700

4 X 10 ³ =

4000

+

4735

Contoh di atas, menunjukan suatu prosedur pengonversian suatu bilangan x ( Desimal ) ke dalam bilangan desimal dengan menggunakan basis, radiks, ordo bilangan itu sendiri.

Untuk seterusnya bila suatu sistem bilangan diinginkan untuk dikonversi ke dalam bilangan desimal, adalah dengan cara menyusun / merepresentasikan deret kepangkatan sistem bilangan itu sendiri.

1.2. Bilangan Biner , basis 2

Bilangan Biner merupakan bilangan berbasis 2. Dapat ditulis dengan bilangan biner x ( 2 ). Sistem bilangan ini hanya mempunyai dua bilangan 0 dan 1 saja. Dalam sistem digital, merupakan dua keadaan tegangan arus searah ( DC ) 0 Volt dan 5 volt saja. Kelompok terkecil bilangan Biner dinamakan nibble, terdiri dari 4 bit / digit. Kelompok berikutnya terdiri dari 8 bit yang dapat pula dinamakan byte. Berikut aturan dasar untuk bilangan biner

Arah baca

Nibble

1

0

1

0

(2)

MSB

LSB

Byte

1

0

1

0

1

0

1

1

(2)

MSB

LSB

Deret bit dibaca dari kanan / LSB ( Least Significant Bit ), bit dengan bobot terkecil. Diteruskan kearah kiri setiap bit hingga di bit paling kiri / MSB ( Most Significant Bit ), bit dengan bobot terbesar.

Berlaku pula deret / bobot kepangkatan seperti pada tampilan berikut ini

2 n

. . .

2 3

2 2

2 1

2 0

2 -1

2 -2

2 -3

. . .

2 -n

Integer

Fraktional / Pecahan

2 0 = 1

2 1 = 2

2 2 = 4

2 3 = 8

2 4 = 16

2 5 = 32

2 6 = 64

2 7 = 128

2 8 = 256

2 9 = 512

2 10 = 1024

2 11 = 2048 dan seterusnya

2 -1 = 0. 5

2 -2 = 0. 25

2 -3 = 0. 125

dan seterusnya

Tampilan diatas menunjukkan deret pangkat bilangan positif menghasilkan kesetaran integer bilangan bulat positif. Dalam sistem digital terkadang dijumpai bilangan biner yang mempunyai bobot tertentu yang mengakibatkan nilainya kurang dari 1. Jenis ini disebut sebagai bilangan biner fraktional. Kepangkatan negatif menghasilkan bilangan pecahan

Contoh : 01010110 (2) = ? (10); konversikan biner ke desimal !

Jawab :

1

1

0

1

1

0

0

1

1 X 2 0 =

1

0 X 2 1 =

0

0 X 2 2 =

0

1 X 2 3 =

8

1 X 2 4 =

16

0 X 2 5 =

0

1 X 2 6 =

64

1 X 2 7 =

128

217

Atau

( 1 x 27 )+( 0 x 26 )+( 0 x 25 )+( 1 x 24 )+( 1 x 23 )+( 0 x 22 )+( 1 x 21 )+( 1 x 20 ) = 217

Jawab : 10011011 (2 ) = 217 (10)

Contoh : 1101 . 1001 = ? ( 10 ); konversikan bilangan biner fraktional ke desimal !

1

0

0

1 . 1

0

1

1

1 X 2 - 4 =

0, 0625

1 X 2 - 3 =

0, 125

0 X 2 - 2 =

0

1 X 2 - 1 =

0, 5

1 X 2 0 =

1

0 X 2 1 =

0

1 X 2 2 =

4

1 X 2 3 =

8

13, 6875

27

26

25

24

23

22

21

20

1

1

1

0

1

0

1

0

234

- 128

27

106

- 64

26

42

- 32

25

10

- 8

23

2

- 2

21

0

Arah baca 

234 : 2 =

117

Sisa

0 ( LSB )

117 : 2 =

58

Sisa

1

58 : 2 =

29

Sisa

0

29 : 2 =

14

Sisa

1

14 : 2 =

7

Sisa

0

7 : 2 =

3

Sisa

1

3 : 2 =

1

Sisa

1

1 : 2 =

0

Sisa

1 ( MSB )

Contoh di atas, menunjukan suatu prosedur pengonversian suatu bilangan x ( Desimal ) ke dalam bilangan desimal dengan menggunakan basis, radiks, ordo bilangan itu sendiri.

Untuk seterusnya bila suatu sistem bilangan diinginkan untuk dikonversi ke dalam bilangan desimal, adalah dengan cara menyusun / merepresentasikan deret kepangkatan sistem bilangan itu sendiri.

1.3. Bilangan Oktal , basis 8

Bilangan merupakan bilangan berbasis delapan x (8 ). Deretnya adalah 0,1,2,3,4,5,6,7.

Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem bilangan yang umum digunakan pada sistem komputer yang khusus mengerjakan masalah-masalah scientific (scientific-oriented computer), akan tetapi jarang dipakai dalam bahasa rakitan.

Pengonversian bilangan oktal ke desimal dapat dilakukan dengan cara seperti pengonversian pada biner ke desimal. Yaitu deret bilangan octal tersebut dikalikan dengan bobot kepangkatannya.

Contoh : 3572 ( 8 ) = ? ( 10 ); konversikan bilangan biner fraktional ke desimal !

1

1

0

1

2

7

5

5 X 8 0 =

5

7 X 8 1 =

56

2 X 8 2 =

128

189

Sedangkan mengkonversi dari oktal ke biner dilakukan dengan cara mengelompokan 3 bit untuk setiap digit oktal.

Contoh :

Konversikan 276 bilangan oktal ke desimal ?

276 oktal = (2 * 82 + 7 * 81 + 6 * 80)

= 128 + 56 + 6 = 190 (desimal)

1. Konversikan 1011001 bilangan biner ke oktal ?

Dengan demikian 1011101 (biner) = 135 (oktal)

--- prof ---

2. Konversikan 96 desimal menjadi bilangan oktal ?

Untuk selanjutnya setiap membicarakan sistem bilangan oktal digunakan singkatan O atau 8 dibelakang bilangan yang dimaksud.

Contoh : 753 o atau 7538 artinya 753 dalam sistem bilangan oktal.

4. SISTEM BILANGAN HEXADESIMAL

Kita akan bingung atau malahan menjadi salah lihat atau salah tulis kalau rangkaian biner terlalau panjang walaupun komputer tidak merasakannya. Seperti contoh 10110101 adalah biner untuk 181 (desimal). Untuk mudahnya kita buat bilangan biner yang panjang tersebut menjadi 4 kelompok bits dimulai dari sebelah kanan (least significant bit / LSB) sampai sebelah kiri (most significant bit / MSB).

Dengan demikian pada contoh 10110101 dapat dikelompokan sebagai berikut :


Hexa

Desimal

Oktal

Biner

00

000

000

0000 0000

01

001

001

0000 0001

02

002

002

0000 0010

03

003

003

0000 0011

04

004

004

0000 0100

05

005

005

0000 0101

06

006

006

0000 0110

07

007

007

0000 0111

08

008

010

0000 1000

09

009

011

0000 1001

0A

010

012

0000 1010

0B

011

013

0000 1011

0C

012

014

0000 1100

0D

013

015

0000 1101

0E

014

016

0000 1110

0F

015

017

0000 1111

10

016

020

0001 0000

11

017

021

0001 0001

12

018

022

0001 0010

13

019

023

0001 0011

14

020

024

0001 0100

15

021

025

0001 0101

16

022

026

0001 0110

17

023

027

0001 0111

18

024

030

0001 1000

19

025

031

0001 1001

1A

026

032

0001 1010

1B

027

033

0001 1011

1C

028

034

0001 1100

1D

029

035

0001 1101

1E

030

036

0001 1110

1F

031

037

0001 1111

20

032

040

0010 0000

21

033

041

0010 0001

22

034

042

0010 0010

23

035

043

0010 0011

24

036

044

0010 0100

25

037

045

0010 0101

26

038

046

0010 0110

27

039

047

0010 0111

28

040

050

0010 1000

29

041

051

0010 1001

2A

042

052

0010 1010

2B

043

053

0010 1011

2C

044

054

0010 1100

2D

045

055

0010 1101

2E

046

056

0010 1110

2F

047

057

0010 1111

30

048

060

0011 0000

31

049

061

0011 0001

32

050

062

0011 0010

33

051

063

0011 0011

34

052

064

0011 0100

35

053

065

0011 0101

36

054

066

0011 0110

37

055

067

0011 0111

38

056

070

0011 1000

39

057

071

0011 1001

3A

058

072

0011 1010

3B

059

073

0011 1011

3C

060

074

0011 1100

3D

061

075

0011 1101

3E

062

076

0011 1110

3F

063

077

0011 1111

40

064

100

0100 0000

41

065

101

0100 0001

42

066

102

0100 0010

43

067

103

0100 0011

44

068

104

0100 0100

45

069

105

0100 0101

46

070

106

0100 0110

47

071

107

0100 0111

48

072

110

0100 1000

49

073

111

0100 1001

4A

074

112

0100 1010

4B

075

113

0100 1011

4C

076

114

0100 1100

4D

077

115

0100 1101

4E

078

116

0100 1110

4F

079

117

0100 1111

50

080

120

0101 0000

51

081

121

0101 0001

52

082

122

0101 0010

53

083

123

0101 0011

54

084

124

0101 0100

55

085

125

0101 0101

56

086

126

0101 0110

57

087

127

0101 0111

58

088

130

0101 1000

59

089

131

0101 1001

5A

090

132

0101 1010

5B

091

133

0101 1011

5C

092

134

0101 1100

5D

093

135

0101 1101

5E

094

136

0101 1110

5F

095

137

0101 1111

60

096

140

0110 0000

61

097

141

0110 0001

62

098

142

0110 0010

63

099

143

0110 0011

64

100

144

0110 0100

65

101

145

0110 0101

66

102

146

0110 0110

67

103

147

0110 0111

68

104

150

0110 1000

69

105

151

0110 1001

6A

106

152

0110 1010

6B

107

153

0110 1011

6C

108

154

0110 1100

6D

109

155

0110 1101

6E

110

156

0110 1110

6F

111

157

0110 1111

70

112

160

0111 0000

71

113

161

0111 0001

72

114

162

0111 0010

73

115

163

0111 0011

74

116

164

0111 0100

75

117

165

0111 0101

76

118

166

0111 0110

77

119

167

0111 0111

78

120

170

0111 1000

79

121

171

0111 1001

7A

122

172

0111 1010

7B

123

173

0111 1011

7C

124

174

0111 1100

7D

125

175

0111 1101

7E

126

176

0111 1110

7F

127

177

0111 1111

80

128

200

1000 0000

81

129

201

1000 0001

82

130

202

1000 0010

83

131

203

1000 0011

84

132

204

1000 0100

85

133

205

1000 0101

86

134

206

1000 0110

87

135

207

1000 0111

88

136

210

1000 1000

89

137

211

1000 1001

8A

138

212

1000 1010

8B

139

213

1000 1011

8C

140

214

1000 1100

8D

141

215

1000 1101

8E

142

216

1000 1110

8F

143

217

1000 1111

90

144

220

1001 0000

91

145

221

1001 0001

92

146

222

1001 0010

93

147

223

1001 0011

94

148

224

1001 0100

95

149

225

1001 0101

96

150

226

1001 0110

97

151

227

1001 0111

98

152

230

1001 1000

99

153

231

1001 1001

9A

154

232

1001 1010

9B

155

233

1001 1011

9C

156

234

1001 1100

9D

157

235

1001 1101

9E

158

236

1001 1110

9F

159

237

1001 1111

A0

160

240

1010 0000

A1

161

241

1010 0001

A2

162

242

1010 0010

A3

163

243

1010 0011

A4

164

244

1010 0100

A5

165

245

1010 0101

A6

166

246

1010 0110

A7

167

247

1010 0111

A8

168

250

1010 1000

A9

169

251

1010 1001

AA

170

252

1010 1010

AB

171

253

1010 1011

AC

172

254

1010 1100

AD

173

255

1010 1101

AE

174

256

1010 1110

AF

175

257

1010 1111

B0

176

260

1011 0000

B1

177

261

1011 0001

B2

178

262

1011 0010

B3

179

263

1011 0011

B4

180

264

1011 0100

B5

181

265

1011 0101

B6

182

266

1011 0110

B7

183

267

1011 0111

B8

184

270

1011 1000

B9

185

271

1011 1001

BA

186

272

1011 1010

BB

187

273

1011 1011

BC

188

274

1011 1100

BD

189

275

1011 1101

BE

190

276

1011 1110

BF

191

277

1011 1111

C0

192

300

1100 0000

C1

193

301

1100 0001

C2

194

302

1100 0010

C3

195

303

1100 0011

C4

196

304

1100 0100

C5

197

305

1100 0101

C6

198

306

1100 0110

C7

199

307

1100 0111

C8

200

310

1100 1000

C9

201

311

1100 1001

CA

202

312

1100 1010

CB

203

313

1100 1011

CC

204

314

1100 1100

CD

205

315

1100 1101

CE

206

316

1100 1110

CF

207

317

1100 1111

D0

208

320

1101 0000

D1

209

321

1101 0001

D2

210

322

1101 0010

D3

211

323

1101 0011

D4

212

324

1101 0100

D5

213

325

1101 0101

D6

214

326

1101 0110

D7

215

327

1101 0111

D8

216

330

1101 1000

D9

217

331

1101 1001

DA

218

332

1101 1010

DB

219

333

1101 1011

DC

220

334

1101 1100

DD

221

335

1101 1101

DE

222

336

1101 1110

DF

223

337

1101 1111

E0

224

340

1110 0000

E1

225

341

1110 0001

E2

226

342

1110 0010

E3

227

343

1110 0011

E4

228

344

1110 0100

E5

229

345

1110 0101

E6

230

346

1110 0110

E7

231

347

1110 0111

E8

232

350

1110 1000

E9

233

351

1110 1001

EA

234

352

1110 1010

EB

235

353

1110 1011

EC

236

354

1110 1100

ED

237

355

1110 1101

EE

238

356

1110 1110

EF

239

357

1110 1111

F0

240

360

1111 0000

F1

241

361

1111 0001

F2

242

362

1111 0010

F3

243

363

1111 0011

F4

244

364

1111 0100

F5

245

365

1111 0101

F6

246

366

1111 0110

F7

247

367

1111 0111

F8

248

370

1111 1000

F9

249

371

1111 1001

FA

250

372

1111 1010

FB

251

373

1111 1011

FC

252

374

1111 1100

FD

253

375

1111 1101

FE

254

376

1111 1110

FF

255

377

1111 1111

TABEL SISTEM BILANGAN 8 BIT