Untuk melengkapi materi - materi yang belum tercukupi dalam pertemuan di kelas, maka pengajar mencoba
mengupayakannya melalui media ini. Diharapkan rekan - rekan mahasiswa dapat memperoleh materi
perkuliahan saat tidak terjadi pertemuan dikelas. Semoga ini dapat menjadi sarana pendukung kegiatan belajar mengajar agar dicapai tujuan dari masing-masing mata kuliah. Semoga Allah Jalla wa'Ala memudahkan urusan baik kita semua. Aamiin.
Ujian Akhir Semester Genap TA 2009- 2010
STT WASTUKANCANA, PURWAKARTA
Mata Kuliah / Kode / SKS | : | Sistem Digital /IF-125 /2 |
Program Studi | : | Teknik Informatika |
Tanggal / Waktu | : | Juni 2010 / 120 menit |
Sifat | : | Tutup Buku |
Dosen | : | Minarto, ST |
1. Konversikan :
a. DF6C (16) = ? (2)
b. 1101 1011(2) = ? (8).
c. 217, 1464375(10 ) = ? (2)
d. 5293(10) = ? (BCD)
2. Buatlah Enkoder & Dekoder saat aktif 171 (10) ! ( Gambar rangkaian digitalnya )
3. Selesaikan soal - soal biner berikut, ( dengan tahapan- tahapan penyelesaian )
a. | | | | | | | | | | b. | | | | | | | | |
1 | 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | | | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | |
1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 | + | | 1 | 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | - |
c. | | | | | | | | | | d. | | | | | | | | |
1 | 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | | | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | |
1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 | - | | 1 | 0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | x |
e. 11000111111 (2) : 1101 (2) = ?(2)
4. Buatlah Multiplekser dengan 4 selektor data dengan kondisi data ke 11 ( Input 10)
dikeluarkan !
5. Buat gambar digital dan tabel kebenaran untuk Y = (( C.A) + (B+C ).D’) Ã… ( D.A. B)
6. Buatlah suatu register pencacah 4 bit dengan menggunakan D Flip Flop !
*Keterangan : tanda ' artinya NOT
SAP Dan Materi Perkuliahan Semester Genap
POKOK BAHASAN | MATERI / TUJUAN INSTRUKSIONAL |
Magnetik & Elektromagnetik | 1. Fluks, Densitas, Gaya Gerak Magnet, Intensitas, Permeabilitas, Material Magnetik 2. Rangkaian Magnetik, Reluktansi, Arus, Lilitan, Kurva Magnetisasi. " Mahasiswa memahami karakteristik magnet, hubungan kemagnetan dengani listrik ". |
Induksi Elektromagnetik | 1. Hubungan antara kelistrikan dengan sifat sifat kemagnetan. (lanjutan ) 2. Pembangkitan GGL, Arus Induksi, Hukum Faraday dan Lenz. 3. Induksi Elektromagnetik statis dan dinamis. " Mahasiswa memahami induksi oleh magnet dari listrikyang menjadi tahapan pengonversian energi " |
Konversi Energi | 1 . Konversi - konversi energi : panas, kimia, mekanik menjadi energi listrik. ( Termionik, Thermoelectric, Accu, Sel surya, Generator ) " Mahasiswa memahami beragam konversi konvensional " |
POKOK BAHASAN | MATERI / TUJUAN INSTRUKSIONAL |
Sistem Bilangan & Pengodean | 1. Konversi Bilangan : Biner, Oktal, Desimal, Heksadesimal. 2. Sistem Pengodean : ASCII & Gray " Mahasiswa dapat melakukan konversi antar sistem bilangan dan memahami konsep pengodean " |
Gerbang Logika | 1. Gerbang Logika : AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR 2. Rangkaian, Aljabar Boole, Tabel Kebenaran " Mahasiswa memahami karakteristik gerbang-gerbang logika, dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel Kebenaran " |
Rangkaian Kombinasional | 1 . Rangkaian dengan beragam gerbang logika 2. Aljabar Boole , Tabel Kebenaran dari rangkaian kombinasional. 3. Penyederhanaan rangkaian dan Boolean menggunakan Peta Karnough. " Mahasiswa memahami rangkaian yang terdiri dari berbagai gerbang dan menuliskan persamaan Boole dengan ringkas " |
Rangkaian Sekwensial | 1. Flip-flop: RS, D, J-K & CLOCK " Mahasiswa memahami rangkaian elemen-elemen memori yang dibangun dari gerbang-gerbang logika, mengexpresikan dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel Kebenaran dan mengenal pendetak (CLOCK) " |
Aplikasi- Aplikasi | 1. ALU ; Unit Logika Aritmatika : Half & Full Adder, Substraction. 2. Enkoder & Dekoder. 3. Mux & de MUX ; Multiplekser & de Multiplekser. 4. Register : Geser , Counter. 5. Rangkaian terpadu : IC TTL & C-MOS " Mahasiswa memahami rangkaian untuk penggunaan aritmatika, konversi, jaringan, pencacah dan memori " |
POKOK BAHASAN | MATERI / TUJUAN INSTRUKSIONAL |
Sistem Bilangan & Pengodean | 1. Konversi Bilangan : Biner, Oktal, Desimal, Heksadesimal. 2. Sistem Pengodean : ASCII & Gray " Mahasiswa dapat melakukan konversi antar sistem bilangan dan memahami konsep pengodean " |
Gerbang Logika | 1. Gerbang Logika : AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR 2. Rangkaian, Aljabar Boole, Tabel Kebenaran " Mahasiswa memahami karakteristik gerbang-gerbang logika, dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel Kebenaran " |
Rangkaian Kombinasional | 1 . Rangkaian dengan beragam gerbang logika 2. Aljabar Boole , Tabel Kebenaran dari rangkaian kombinasional. 3. Penyederhanaan rangkaian dan Boolean menggunakan Peta Karnough. " Mahasiswa memahami rangkaian yang terdiri dari berbagai gerbang dan menuliskan persamaan Boole dengan ringkas " |
Rangkaian Sekwensial | 1. Flip-flop: RS, D, J-K & CLOCK " Mahasiswa memahami rangkaian elemen-elemen memori yang dibangun dari gerbang-gerbang logika, mengexpresikan dalam bentuk Aljabar Boole dan menyusun Tabel Kebenaran dan mengenal pendetak (CLOCK) " |
Aplikasi- Aplikasi | 1. ALU ; Unit Logika Aritmatika : Half & Full Adder, Substraction. 2. Enkoder & Dekoder. 3. Mux & de MUX ; Multiplekser & de Multiplekser. 4. Register : Geser , Counter. 5. Rangkaian terpadu : IC TTL & C-MOS " Mahasiswa memahami rangkaian untuk penggunaan aritmatika, konversi, jaringan, pencacah dan memori " |
1 | Sistem Bilangan Dan Pengkodean |
1. Sistem Bilangan
Rangkaian digital merupakan dasar pada desain suatu sistem komputer dan banyak digunakan sistem kontrol otomasi di perindustrian. Dengan teknik digital dan pengembangan teknologinya maka penggunaanya juga meluas ke berbagai bidang di kehidupan manusia.
Bilangan desimal adalah suatu sistem bilangan yang akrab dengan manusia. Tapi komputer hanya dapat mengolah bilangan – bilangan biner, yang kemudian menjadi tidak ada bedanya dengan digital, hanya mengenal bilangan 1 dan 0 saja. Komputer juga menggunakan sitem bilangan yang lain yang tidak akrab dipergunakan manusia.
Berikut adalah tabel sistem bilangan yang pernah diketahui. Sistem bilangan yang diikuti keterangan dalam kurung menjadi kajian modul mata kuliah ini.
Sistem Bilangan | Radiks | Digit Mutlak |
Binary ( BINER ) | 2 | 01 |
Ternary | 3 | 012 |
Quarternary | 4 | 0123 |
Quinary | 5 | 01234 |
Senary | 6 | 012345 |
Septenary | 7 | 0123456 |
Octenary ( OCTAL ) | 8 | 01234567 |
Nonary | 9 | 012345678 |
Denary ( DECIMAL ) | 10 | 0123456789 |
Undenary | 11 | 0123456789A |
Duodenary | 12 | 0123456789AB |
Tradenary | 13 | 0123456789ABC |
Quatuordenary | 14 | 0123456789ABCD |
Quidenary | 15 | 0123456789ABCDE |
Hexadenary ( HEXADECIMAL ) | 16 | 0123456789ABCDEF |
Beberapa ketidak sesuaian penetapan sistem bilangan dengan urutan bulan pada kalen-der masehi.
Septenary = 7 → September bulan ke 9, bukan bulan ke 7 ?
Octenary = 8 → Oktober bulan ke 10, bukan bulan ke 8 ?
Denary = 10 → Desember bulan ke 12, bukan bulan ke 10 ?
(
1.1. Bilangan Desimal , basis 10
Bilangan Desimal merupakan bilangan berbasis ( ber - radiks, ber - ordo )10. Dapat ditulis dengan bilangan desimal x ( 10 ). Artinya mempunyai deret bilangan dengan sepuluh bilangan di setiap tingkatannya. Misalnya tingkatan terendah ( satuan ) deretannya adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ( 10 bilangan ), tingkatan selanjutnya ( puluhan ) 10, 11, 12, 13, 14, ,15, 16, 17, 18, 19 ( 10 bilangan ) dan seterusnya.
Untuk itu berlaku deret / bobot kepangkatan seperti pada tampilan berikut ini
10 n | . . . | 10 3 | 10 2 | 10 1 | 10 0 | 10 -1 | 10 -2 | 10 -3 | . . . | 10 -n |
Integer ( bilangan bulat desimal ) | Pecahan | |||||||||
10 0 = 1 10 1 = 10 10 2 = 100 10 3 = 1000 dan seterusnya | 10 -1 = 0. 1 10 -2 = 0. 01 10 -3 = 0. 001 dan seterusnya |
Contoh : Suatu bilangan Desimal 4 digit 4735 ( dibaca : “ empat ribu tujuh ratus tiga puluh
Maka setiap posisi digitnya direpresentasi sesuai bobot kepangkatannya, seperti yang terlihat berikut ini,
→ Arah baca
4 | 7 | 3 | 5 (10) |
| |||||
| | | | | | | | 5 X 10 º = | 5 |
| | | | | | | | 3 X 10 ¹ = | 30 |
| | | | | | | | 7 X 10 ² = | 700 |
| | | | | | | | 4 X 10 ³ = | 4000 |
+ | 4735 |
Contoh di atas, menunjukan suatu prosedur pengonversian suatu bilangan x ( Desimal ) ke dalam bilangan desimal dengan menggunakan basis, radiks, ordo bilangan itu sendiri.
Untuk seterusnya bila suatu sistem bilangan diinginkan untuk dikonversi ke dalam bilangan desimal, adalah dengan cara menyusun / merepresentasikan deret kepangkatan sistem bilangan itu sendiri.
1.2. Bilangan Biner , basis 2
Bilangan Biner merupakan bilangan berbasis 2. Dapat ditulis dengan bilangan biner x ( 2 ). Sistem bilangan ini hanya mempunyai dua bilangan 0 dan 1 saja. Dalam sistem digital, merupakan dua keadaan tegangan arus searah ( DC ) 0 Volt dan 5 volt saja. Kelompok terkecil bilangan Biner dinamakan nibble, terdiri dari 4 bit / digit. Kelompok berikutnya terdiri dari 8 bit yang dapat pula dinamakan byte. Berikut aturan dasar untuk bilangan biner
← Arah baca
Nibble | | 1 | 0 | 1 | 0 | (2) |
| |||
| MSB | | | LSB | | | | | | |
| | | | | | | | | | |
Byte | | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 1 | (2) |
| MSB | | | | | | | LSB | |
Deret bit dibaca dari kanan / LSB ( Least Significant Bit ), bit dengan bobot terkecil. Diteruskan kearah kiri setiap bit hingga di bit paling kiri / MSB ( Most Significant Bit ), bit dengan bobot terbesar.
Berlaku pula deret / bobot kepangkatan seperti pada tampilan berikut ini
2 n | . . . | 2 3 | 2 2 | 2 1 | 2 0 | 2 -1 | 2 -2 | 2 -3 | . . . | 2 -n |
Integer | Fraktional / Pecahan | |||||||||
2 0 = 1 2 1 = 2 2 2 = 4 2 3 = 8 2 4 = 16 2 5 = 32 2 6 = 64 2 7 = 128 2 8 = 256 2 9 = 512 2 10 = 1024 2 11 = 2048 dan seterusnya | 2 -1 = 0. 5 2 -2 = 0. 25 2 -3 = 0. 125 dan seterusnya |
Tampilan diatas menunjukkan deret pangkat bilangan positif menghasilkan kesetaran integer bilangan bulat positif. Dalam sistem digital terkadang dijumpai bilangan biner yang mempunyai bobot tertentu yang mengakibatkan nilainya kurang dari 1. Jenis ini disebut sebagai bilangan biner fraktional. Kepangkatan negatif menghasilkan bilangan pecahan
Contoh : 01010110 (2) = ? (10); konversikan biner ke desimal !
Jawab :
1 | 0 | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | | | |||||||||
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 0 = | 1 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 0 X 2 1 = | 0 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 0 X 2 2 = | 0 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 3 = | 8 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 4 = | 16 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 0 X 2 5 = | 0 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 6 = | 64 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 7 = | 128 |
| | | | | | | | | | | | | | | | | 217 |
Atau
( 1 x 27 )+( 0 x 26 )+( 0 x 25 )+( 1 x 24 )+( 1 x 23 )+( 0 x 22 )+( 1 x 21 )+( 1 x 20 ) = 217
Jawab : 10011011 (2 ) = 217 (10)
Contoh : 1101 . 1001 = ? ( 10 ); konversikan bilangan biner fraktional ke desimal !
1 | 0 | 0 | 1 . 1 | 0 | 1 | 1 | | | |||||||||
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 - 4 = | 0, 0625 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 - 3 = | 0, 125 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 0 X 2 - 2 = | 0 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 - 1 = | 0, 5 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 0 = | 1 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 0 X 2 1 = | 0 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 2 = | 4 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 1 X 2 3 = | 8 |
| | | | | | | | | | | | | | | | | 13, 6875 |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | 27 | 26 | 25 | 24 | 23 | 22 | 21 | 20 | ||||||||
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | ||||||||
234 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
- 128 | → | 27 | | | | | | | | | | | | | | | | | |
106 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
- 64 | → | 26 | | | | | | | | | | | | | | | | | |
42 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
- 32 | → | 25 | | | | | | | | | | | | | | | | | |
10 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
- 8 | → | 23 | | | | | | | | | | | | | | | | | |
2 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
- 2 | → | 21 | | | | | | | | | | | | | | | | | |
0 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Arah baca
234 : 2 = | 117 | Sisa | 0 ( LSB ) |
117 : 2 = | 58 | Sisa | 1 |
58 : 2 = | 29 | Sisa | 0 |
29 : 2 = | 14 | Sisa | 1 |
14 : 2 = | 7 | Sisa | 0 |
7 : 2 = | 3 | Sisa | 1 |
3 : 2 = | 1 | Sisa | 1 |
1 : 2 = | 0 | Sisa | 1 ( MSB ) |
Contoh di atas, menunjukan suatu prosedur pengonversian suatu bilangan x ( Desimal ) ke dalam bilangan desimal dengan menggunakan basis, radiks, ordo bilangan itu sendiri.
Untuk seterusnya bila suatu sistem bilangan diinginkan untuk dikonversi ke dalam bilangan desimal, adalah dengan cara menyusun / merepresentasikan deret kepangkatan sistem bilangan itu sendiri.
1.3. Bilangan Oktal , basis 8
Bilangan merupakan bilangan berbasis delapan x (8 ). Deretnya adalah 0,1,2,3,4,5,6,7.
Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem bilangan yang umum digunakan pada sistem komputer yang khusus mengerjakan masalah-masalah scientific (scientific-oriented computer), akan tetapi jarang dipakai dalam bahasa rakitan.
Pengonversian bilangan oktal ke desimal dapat dilakukan dengan cara seperti pengonversian pada biner ke desimal. Yaitu deret bilangan octal tersebut dikalikan dengan bobot kepangkatannya.
Contoh : 3572 ( 8 ) = ? ( 10 ); konversikan bilangan biner fraktional ke desimal !
1 | 1 | 0 | | 1 | 2 | 7 | 5 | | | ||||||||
| | | | | | | | | | | | | | | | 5 X 8 0 = | 5 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 7 X 8 1 = | 56 |
| | | | | | | | | | | | | | | | 2 X 8 2 = | 128 |
| | | | | | | | | | | | | | | | | 189 |
Sedangkan mengkonversi dari oktal ke biner dilakukan dengan cara mengelompokan 3 bit untuk setiap digit oktal.
Contoh :
Konversikan 276 bilangan oktal ke desimal ?
276 oktal = (2 * 82 + 7 * 81 + 6 * 80)
= 128 + 56 + 6 = 190 (desimal)
1. Konversikan 1011001 bilangan biner ke oktal ?
Dengan demikian 1011101 (biner) = 135 (oktal)
--- prof ---
2. Konversikan 96 desimal menjadi bilangan oktal ?
Untuk selanjutnya setiap membicarakan sistem bilangan oktal digunakan singkatan O atau 8 dibelakang bilangan yang dimaksud.
Contoh : 753 o atau 7538 artinya 753 dalam sistem bilangan oktal.
4. SISTEM BILANGAN HEXADESIMAL
Kita akan bingung atau malahan menjadi salah lihat atau salah tulis kalau rangkaian biner terlalau panjang walaupun komputer tidak merasakannya. Seperti contoh 10110101 adalah biner untuk 181 (desimal). Untuk mudahnya kita buat bilangan biner yang panjang tersebut menjadi 4 kelompok bits dimulai dari sebelah kanan (least significant bit / LSB) sampai sebelah kiri (most significant bit / MSB).
Dengan demikian pada contoh 10110101 dapat dikelompokan sebagai berikut :
Hexa | Desimal | Oktal | Biner |
00 | 000 | 000 | 0000 0000 |
01 | 001 | 001 | 0000 0001 |
02 | 002 | 002 | 0000 0010 |
03 | 003 | 003 | 0000 0011 |
04 | 004 | 004 | 0000 0100 |
05 | 005 | 005 | 0000 0101 |
06 | 006 | 006 | 0000 0110 |
07 | 007 | 007 | 0000 0111 |
08 | 008 | 010 | 0000 1000 |
09 | 009 | 011 | 0000 1001 |
0A | 010 | 012 | 0000 1010 |
0B | 011 | 013 | 0000 1011 |
0C | 012 | 014 | 0000 1100 |
0D | 013 | 015 | 0000 1101 |
0E | 014 | 016 | 0000 1110 |
0F | 015 | 017 | 0000 1111 |
10 | 016 | 020 | 0001 0000 |
11 | 017 | 021 | 0001 0001 |
12 | 018 | 022 | 0001 0010 |
13 | 019 | 023 | 0001 0011 |
14 | 020 | 024 | 0001 0100 |
15 | 021 | 025 | 0001 0101 |
16 | 022 | 026 | 0001 0110 |
17 | 023 | 027 | 0001 0111 |
18 | 024 | 030 | 0001 1000 |
19 | 025 | 031 | 0001 1001 |
1A | 026 | 032 | 0001 1010 |
1B | 027 | 033 | 0001 1011 |
1C | 028 | 034 | 0001 1100 |
1D | 029 | 035 | 0001 1101 |
1E | 030 | 036 | 0001 1110 |
1F | 031 | 037 | 0001 1111 |
20 | 032 | 040 | 0010 0000 |
21 | 033 | 041 | 0010 0001 |
22 | 034 | 042 | 0010 0010 |
23 | 035 | 043 | 0010 0011 |
24 | 036 | 044 | 0010 0100 |
25 | 037 | 045 | 0010 0101 |
26 | 038 | 046 | 0010 0110 |
27 | 039 | 047 | 0010 0111 |
28 | 040 | 050 | 0010 1000 |
29 | 041 | 051 | 0010 1001 |
2A | 042 | 052 | 0010 1010 |
2B | 043 | 053 | 0010 1011 |
2C | 044 | 054 | 0010 1100 |
2D | 045 | 055 | 0010 1101 |
2E | 046 | 056 | 0010 1110 |
2F | 047 | 057 | 0010 1111 |
30 | 048 | 060 | 0011 0000 |
31 | 049 | 061 | 0011 0001 |
32 | 050 | 062 | 0011 0010 |
33 | 051 | 063 | 0011 0011 |
34 | 052 | 064 | 0011 0100 |
35 | 053 | 065 | 0011 0101 |
36 | 054 | 066 | 0011 0110 |
37 | 055 | 067 | 0011 0111 |
38 | 056 | 070 | 0011 1000 |
39 | 057 | 071 | 0011 1001 |
3A | 058 | 072 | 0011 1010 |
3B | 059 | 073 | 0011 1011 |
3C | 060 | 074 | 0011 1100 |
3D | 061 | 075 | 0011 1101 |
3E | 062 | 076 | 0011 1110 |
3F | 063 | 077 | 0011 1111 |
40 | 064 | 100 | 0100 0000 |
41 | 065 | 101 | 0100 0001 |
42 | 066 | 102 | 0100 0010 |
43 | 067 | 103 | 0100 0011 |
44 | 068 | 104 | 0100 0100 |
45 | 069 | 105 | 0100 0101 |
46 | 070 | 106 | 0100 0110 |
47 | 071 | 107 | 0100 0111 |
48 | 072 | 110 | 0100 1000 |
49 | 073 | 111 | 0100 1001 |
4A | 074 | 112 | 0100 1010 |
4B | 075 | 113 | 0100 1011 |
4C | 076 | 114 | 0100 1100 |
4D | 077 | 115 | 0100 1101 |
4E | 078 | 116 | 0100 1110 |
4F | 079 | 117 | 0100 1111 |
50 | 080 | 120 | 0101 0000 |
51 | 081 | 121 | 0101 0001 |
52 | 082 | 122 | 0101 0010 |
53 | 083 | 123 | 0101 0011 |
54 | 084 | 124 | 0101 0100 |
55 | 085 | 125 | 0101 0101 |
56 | 086 | 126 | 0101 0110 |
57 | 087 | 127 | 0101 0111 |
58 | 088 | 130 | 0101 1000 |
59 | 089 | 131 | 0101 1001 |
5A | 090 | 132 | 0101 1010 |
5B | 091 | 133 | 0101 1011 |
5C | 092 | 134 | 0101 1100 |
5D | 093 | 135 | 0101 1101 |
5E | 094 | 136 | 0101 1110 |
5F | 095 | 137 | 0101 1111 |
60 | 096 | 140 | 0110 0000 |
61 | 097 | 141 | 0110 0001 |
62 | 098 | 142 | 0110 0010 |
63 | 099 | 143 | 0110 0011 |
64 | 100 | 144 | 0110 0100 |
65 | 101 | 145 | 0110 0101 |
66 | 102 | 146 | 0110 0110 |
67 | 103 | 147 | 0110 0111 |
68 | 104 | 150 | 0110 1000 |
69 | 105 | 151 | 0110 1001 |
6A | 106 | 152 | 0110 1010 |
6B | 107 | 153 | 0110 1011 |
6C | 108 | 154 | 0110 1100 |
6D | 109 | 155 | 0110 1101 |
6E | 110 | 156 | 0110 1110 |
6F | 111 | 157 | 0110 1111 |
70 | 112 | 160 | 0111 0000 |
71 | 113 | 161 | 0111 0001 |
72 | 114 | 162 | 0111 0010 |
73 | 115 | 163 | 0111 0011 |
74 | 116 | 164 | 0111 0100 |
75 | 117 | 165 | 0111 0101 |
76 | 118 | 166 | 0111 0110 |
77 | 119 | 167 | 0111 0111 |
78 | 120 | 170 | 0111 1000 |
79 | 121 | 171 | 0111 1001 |
7A | 122 | 172 | 0111 1010 |
7B | 123 | 173 | 0111 1011 |
7C | 124 | 174 | 0111 1100 |
7D | 125 | 175 | 0111 1101 |
7E | 126 | 176 | 0111 1110 |
7F | 127 | 177 | 0111 1111 |
80 | 128 | 200 | 1000 0000 |
81 | 129 | 201 | 1000 0001 |
82 | 130 | 202 | 1000 0010 |
83 | 131 | 203 | 1000 0011 |
84 | 132 | 204 | 1000 0100 |
85 | 133 | 205 | 1000 0101 |
86 | 134 | 206 | 1000 0110 |
87 | 135 | 207 | 1000 0111 |
88 | 136 | 210 | 1000 1000 |
89 | 137 | 211 | 1000 1001 |
8A | 138 | 212 | 1000 1010 |
8B | 139 | 213 | 1000 1011 |
8C | 140 | 214 | 1000 1100 |
8D | 141 | 215 | 1000 1101 |
8E | 142 | 216 | 1000 1110 |
8F | 143 | 217 | 1000 1111 |
90 | 144 | 220 | 1001 0000 |
91 | 145 | 221 | 1001 0001 |
92 | 146 | 222 | 1001 0010 |
93 | 147 | 223 | 1001 0011 |
94 | 148 | 224 | 1001 0100 |
95 | 149 | 225 | 1001 0101 |
96 | 150 | 226 | 1001 0110 |
97 | 151 | 227 | 1001 0111 |
98 | 152 | 230 | 1001 1000 |
99 | 153 | 231 | 1001 1001 |
9A | 154 | 232 | 1001 1010 |
9B | 155 | 233 | 1001 1011 |
9C | 156 | 234 | 1001 1100 |
9D | 157 | 235 | 1001 1101 |
9E | 158 | 236 | 1001 1110 |
9F | 159 | 237 | 1001 1111 |
A0 | 160 | 240 | 1010 0000 |
A1 | 161 | 241 | 1010 0001 |
A2 | 162 | 242 | 1010 0010 |
A3 | 163 | 243 | 1010 0011 |
A4 | 164 | 244 | 1010 0100 |
A5 | 165 | 245 | 1010 0101 |
A6 | 166 | 246 | 1010 0110 |
A7 | 167 | 247 | 1010 0111 |
A8 | 168 | 250 | 1010 1000 |
A9 | 169 | 251 | 1010 1001 |
AA | 170 | 252 | 1010 1010 |
AB | 171 | 253 | 1010 1011 |
AC | 172 | 254 | 1010 1100 |
AD | 173 | 255 | 1010 1101 |
AE | 174 | 256 | 1010 1110 |
AF | 175 | 257 | 1010 1111 |
B0 | 176 | 260 | 1011 0000 |
B1 | 177 | 261 | 1011 0001 |
B2 | 178 | 262 | 1011 0010 |
B3 | 179 | 263 | 1011 0011 |
B4 | 180 | 264 | 1011 0100 |
B5 | 181 | 265 | 1011 0101 |
B6 | 182 | 266 | 1011 0110 |
B7 | 183 | 267 | 1011 0111 |
B8 | 184 | 270 | 1011 1000 |
B9 | 185 | 271 | 1011 1001 |
BA | 186 | 272 | 1011 1010 |
BB | 187 | 273 | 1011 1011 |
BC | 188 | 274 | 1011 1100 |
BD | 189 | 275 | 1011 1101 |
BE | 190 | 276 | 1011 1110 |
BF | 191 | 277 | 1011 1111 |
C0 | 192 | 300 | 1100 0000 |
C1 | 193 | 301 | 1100 0001 |
C2 | 194 | 302 | 1100 0010 |
C3 | 195 | 303 | 1100 0011 |
C4 | 196 | 304 | 1100 0100 |
C5 | 197 | 305 | 1100 0101 |
C6 | 198 | 306 | 1100 0110 |
C7 | 199 | 307 | 1100 0111 |
C8 | 200 | 310 | 1100 1000 |
C9 | 201 | 311 | 1100 1001 |
CA | 202 | 312 | 1100 1010 |
CB | 203 | 313 | 1100 1011 |
CC | 204 | 314 | 1100 1100 |
CD | 205 | 315 | 1100 1101 |
CE | 206 | 316 | 1100 1110 |
CF | 207 | 317 | 1100 1111 |
D0 | 208 | 320 | 1101 0000 |
D1 | 209 | 321 | 1101 0001 |
D2 | 210 | 322 | 1101 0010 |
D3 | 211 | 323 | 1101 0011 |
D4 | 212 | 324 | 1101 0100 |
D5 | 213 | 325 | 1101 0101 |
D6 | 214 | 326 | 1101 0110 |
D7 | 215 | 327 | 1101 0111 |
D8 | 216 | 330 | 1101 1000 |
D9 | 217 | 331 | 1101 1001 |
DA | 218 | 332 | 1101 1010 |
DB | 219 | 333 | 1101 1011 |
DC | 220 | 334 | 1101 1100 |
DD | 221 | 335 | 1101 1101 |
DE | 222 | 336 | 1101 1110 |
DF | 223 | 337 | 1101 1111 |
E0 | 224 | 340 | 1110 0000 |
E1 | 225 | 341 | 1110 0001 |
E2 | 226 | 342 | 1110 0010 |
E3 | 227 | 343 | 1110 0011 |
E4 | 228 | 344 | 1110 0100 |
E5 | 229 | 345 | 1110 0101 |
E6 | 230 | 346 | 1110 0110 |
E7 | 231 | 347 | 1110 0111 |
E8 | 232 | 350 | 1110 1000 |
E9 | 233 | 351 | 1110 1001 |
EA | 234 | 352 | 1110 1010 |
EB | 235 | 353 | 1110 1011 |
EC | 236 | 354 | 1110 1100 |
ED | 237 | 355 | 1110 1101 |
EE | 238 | 356 | 1110 1110 |
EF | 239 | 357 | 1110 1111 |
F0 | 240 | 360 | 1111 0000 |
F1 | 241 | 361 | 1111 0001 |
F2 | 242 | 362 | 1111 0010 |
F3 | 243 | 363 | 1111 0011 |
F4 | 244 | 364 | 1111 0100 |
F5 | 245 | 365 | 1111 0101 |
F6 | 246 | 366 | 1111 0110 |
F7 | 247 | 367 | 1111 0111 |
F8 | 248 | 370 | 1111 1000 |
F9 | 249 | 371 | 1111 1001 |
FA | 250 | 372 | 1111 1010 |
FB | 251 | 373 | 1111 1011 |
FC | 252 | 374 | 1111 1100 |
FD | 253 | 375 | 1111 1101 |
FE | 254 | 376 | 1111 1110 |
FF | 255 | 377 | 1111 1111 |
TABEL SISTEM BILANGAN 8 BIT